SUMBER DAYA ALAM
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain nya. Sumber daya alam di
kelompokan menjadi 2 yaitu, sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non
hayati. Sumber daya alam harus dikelola sebaik mungkin agar menghasilkan
sesuatu yang bermanfaat bagi makhluk hidup.
Sebagai manusia kita harus bisa menjaga sumber daya
alam sebaik mungkin baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non
hayati. Sebagai manusia kita juga patut bersyukur diberikan nikmat dan sumber
daya alam yang melimpah.Sumber daya alam sendiri menyokong keberlangsungan
hidup bagi umat manusia dan makhluk hidup lain nya.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan saya dalam menyusun
makalah ini untuk mengetahui klasifikasi sumber daya alam, pemanfaatan dalam
kehidupan sehari – hari. Dan bagaimana cara menjaga sumber daya alam dengan
baik dan mengelola sumber daya yang ada sebaik mungkin.
1.3 Ruang
Lingkup
Ruang
lingkup masalah yang tertulis dalam makalah ini , yaitu:
1) Pengertian sumber daya alam
2) Jenis – jenis sumber daya alam
3) Contoh sumber daya alam ( dapat
diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui )
4) Sumber daya alam yang ada di Indonesia
5) Pemanfaatan sumber daya alam
6) Landasan kebijakan pengelolaan sumber
daya alam
7) Karakteristik ekologi sumber daya alam
8) Keterbatasan manusia dalam pengelolaan
sumber daya alam
BAB
II
PEMBAHASAN
2 . 1 PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
Apa itu Sumber Daya Alam ? Sumber daya alam adalah
suatu hasil dari alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dan juga makhluk
hidup lainnya untuk keberlangsungan hidup.Sumber Daya Alam terdapat disegala
tempat mulai dari Air, Udara, Tanah,dll.
2.2 JENIS – JENIS SUMBER DAYA ALAM
Menurut
jenisnya Sumber Daya Alam terbagi 2, yaitu:
I.
Sumber daya alam hayati (biotik) atau berasal dari makluk hidup.
contoh:
·
hewan,
·
tumbuhan
·
mikroorganisme
II.
Sumber daya alam non hayati (abiotik) atau benda mati.
contoh:
·
minyak bumi
·
gas alam
·
berbagai barang
tambang,
·
air
·
tanah.
Sumber
Daya Alam sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan semua makhluk hidup, namun
keberadaan dari Sumber Daya Alam itu sendiri tidak tersebar merata disetiap
negara. Seperti Indonesia, Canada, Amerika, Australia, Brasil, Kongo, Maroko,
dan berbagai negara di Timur Tengah memiliki kekayaan alam biotik atau abiotik
yang sangat berlimpah, seperti : negara di kawasan Timur Tengah memiliki
persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri
memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi.
Dengan adanya kemajuan peradaban dan
populasi manusia, kemajuan teknologi serta berkembangnya industri telah membawa
manusia pada era eksploitasi SDA secara besar-besaran, sehingga persediaan
sumber daya alam terus berkurang dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang
parah yang memberi dampak sering terjadinya bencana alam seperti banjir,
pemanasan global karena pohon-pohon dihutan banyak ditebang tanpa melakukan
perencanaan reboisasi yang baik, akan tetapi kekayaan sumber daya alam ini
seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.
2.3 CONTOH SUMBER DAYA ALAM
Berdasarkan contohnya Sumber Daya Alam dapat kita
golongkan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Sumber
Daya Alam yang Dapat di Perbaharui
Sumber Daya Alam yang Dapat diPerbaharui adalah Sumber daya alam yang digunakan oleh seluruh makhluk hidup dan jumlahnya sangat banyak serta dapat diperbaharui oleh manusi ataupun tanpa manusia dan juga tidak akan pernah habis selama penggunaannya tidak melebihi batas (di Eksploitasi).
Contoh Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui, antara lain:
Sumber Daya Alam yang Dapat diPerbaharui adalah Sumber daya alam yang digunakan oleh seluruh makhluk hidup dan jumlahnya sangat banyak serta dapat diperbaharui oleh manusi ataupun tanpa manusia dan juga tidak akan pernah habis selama penggunaannya tidak melebihi batas (di Eksploitasi).
Contoh Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui, antara lain:
·
Tumbuhan (Buah-buahan,
Sayur-sayuran, Beras/Nasi, Kayu, Daun, Kopi, Teh, Getah/Karet, Kapas/Benang,
Minyak Goreng, Biodiesel, Biogas, dan turunan dari Tumbuhan lainnya)
·
Hewan (Telur, Daging, Kulit, Wol,
Sutera, Mutiara/Kerang, dan sebagainya)
·
Sinar Matahari
·
Angin, Udara, Oksigen
·
Air
·
Tanah
2. Sumber
Daya Alam yang Tidak Dapat di Perbaharui
Sumber Daya Alam
yang Tidak Dapat diPerbaharui adalah sumber daya alam yang terdapat di alam dan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun sumber daya alam ini
jumlahnya sangat terbatas, dan jika tidak melakukan penghematan sumber daya ala
mini akan habis.
Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki jumlah yang terbatas dan akan habis, karena jumlah penggunaannya lebih banyak dibanding proses pembentukannya, atau waktu penggunaannya lebih cepat dibanding waktu yang dibutuhkan untuk dapat terbaharukan, dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.
Contoh Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui, antara lain:
Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui memiliki jumlah yang terbatas dan akan habis, karena jumlah penggunaannya lebih banyak dibanding proses pembentukannya, atau waktu penggunaannya lebih cepat dibanding waktu yang dibutuhkan untuk dapat terbaharukan, dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis.
Contoh Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui, antara lain:
·
Emas
·
Nikel
·
Tembaga
·
Besi
·
Perak
·
Perunggu
·
Minyak Bumi
·
Batubara
2.4
SUMBER DAYA ALAM YANG DIMILIKI INDONESIA
Kita
perlu bersyukur tinggal di Indonesia karena Indonesia memiliki Sumber Daya Alam
yang sangat banyak dan sangat beragam, tidak semua negara memiliki sumber daya
alam yang beragam seperti Indonesia. Contoh sumber daya alam yang ada di
Indonesia sebagai berikut :
·
Kayu hutan
Kayu
yang banyak dihasilkan oleh hutan di Indonesia antara lain adalah mahoni,
trembesi, jati, angsana dan meranti.
·
Rotan
Indonesia
adalah penghasil rotan terbesar, yang menghasilkan 80% dari produksi rotan
dunia. Ratan umumnya digunakan untuk perabotan atau furniture seperti meja,
kursi dan lainya.
·
Karet
Karet
dihasilkan dari penyadapan pohon karet menghasilkan getah atau latex. Ekspor
karet Indonesia mencapai nilai US $ 3,4 miliar pada 2016. Indonesia merupakan
penghasil karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand. Karet digunakan untuk
bahan perangkat kendaraan bermotor dan aplikasi lain seperti alat olahraga.
·
Kelapa Sawit
Kelapa
sawit menghasilkan minyak yang digunakan untuk banyak produk mulai dari minyak
goreng hingga bahan kosmetik. Indonesia adalah penghasil kelapa sawit terbesar
di dunia. Luas lahan kelapa sawit di Indonesia mencapai lebih dari 6 juta
hektar.
·
Minyak Bumi
Indonesia
adalah penghasil minyak bumi dan gas bumi dalam jumlah besar. Minyak bumi dan
gas alam berkontribusi untuk sekitar 13% dari pendapatan domestik Indonesia.
Produksi minyak bumi Indonesia mencapai 825 ribu barel perhari.
·
Gas alam
Indonesia
mengandung cadangan gas alam yang besar. Saat ini, Indonesia memiliki cadangan
gas terbesar ketiga di kawasan Asia Pasifik (setelah Australia dan China),
terhitung 1,5 persen dari total cadangan gas global.
2.5
PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber Daya Alam Hayati
Sumber daya alam hayati merupakan jenis sumber daya yang
terdiri dari komponen sumber daya nabati dan hewani yang dapat digunakan untuk
digunakan oleh makhluk hidup.
1.
Tumbuhan
Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang keberadaanya
sangat melimpah dan beragam, khususnya bagi wilayah Indonesia. Organisme ini
mampu untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Maka
dari itu, tumbuhan merupakan produsen atau merupakan penyusun dasar rantai
makanan. Keberadaan organisme ini sangat penting dan eksploitasi besar-besaran
terhadap tumbuhan akan berpengaruh terhadap kerusakan alam bahkan kepunahan.
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:
·
Untuk
bahan makanan: Padi, jagung, gandum, tebu, dll
·
Untuk
bangunan: kayu jati, kayu mahoni
·
Bahan
bakar: kelapa sawit
2.
Pertanian
dan Perkebunan
Indonesia sendiri dikenal sebagai negara agraris karena
sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian di bidang pertanian dan
perkebunan. Pertanian lahan basah dan lahan kering dan
perkebunan di Indonesia menghasilkan banyak komoditi ekspor diantaranya:
·
Komoditi
pertanian seperti padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, palawija, pohon
buah-buahan
·
Komoditi
perkebunannya seperti karet, kelapa sawit, tembakau, kapas, kopi, dan tebu
3.
Hewan,
peternakan, dan perikanan
Sumber daya alam hewan berupa hewan liar maupun yang
sudah dibudidayakan. Pemanfaatanya diantaranya sebagai:
·
Pembantu
pekerjaan berat manusia seperti kerbau yang digunakan untuk membajak. Kuda
sebagai alat bantu transportasi, gajah sebagai salah satu alat bantu angkut di
beberapa daerah
·
Sebagai
sumber pangan seperti sapi, ayam, kambing, perikanan laut dan darat
·
Selain
itu diberlakukan pelestarian hewan untuk menjaga ekosistem darat dan ekosistem air, maka
dibentuklah tempat-tempat yang bisa membantu melestarikan keberadaan
hewan-hewan dan mencegah dari kepunahan
Sumber Daya Alam Non
hayati
Sumber daya alam non hayati merupakan semua benda mati di
permukaan kerak
bumi yang bermanfaat dan berpengaruh bagi
kelangsungan hidup manusia dan juga mahluk hidup lainnya.
1.
Air
Air merupakan salah satu kebutuhan utama mahluk hidup dan
bumi sendiri didominasi wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada,
97% merupakan air asin (wilayah laut dan samudra) dan hanya 3% yang
merupakan wilayah air tawar.
·
Air
digunakan untuk keperluan domestik seperti untuk memasak, minum, mencuci
·
Bahan
dasar industri makanan dan minuman
·
Penambangan
·
Aset
pariwisata dan rekreasi
·
Selain
itu air juga digunakan sebagai sumber listrik (pembangkit listrik tenaga air)
2.
Angin
Angin mampu menghasilkan energi dengan penggunaan
energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian
lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Beberapa fungsi angin
adalah:
·
Membantu
penyerbukan tanaman
·
Membantu
uap air bergerak ke daratan dan menjadikannya hujan
·
Sumber
energi listrik. Energi yang dihasilkan oleh angin jauh lebih bersih dari
residu yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil pada umumnya. Negara yang
sudah memanfaatkan angin sebagai sumber utama energi listrik adalah Belanda
3.
Tanah
Tanah termasuk sumber daya nonhayati yang penting untuk
menunjang pertumbuhan penduduk juga sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis
mahluk hidup. Tanah sangat diperlukan diantaranya untuk:
·
Pembangunan
rumah tinggal dan bangunan lainnya
·
Tempat
menyerap dan menyimpan air hujan
·
Tempat
tumbuhnya segala jenis tanaman
4.
Hasil
tambang
Sumber daya alam hasil tambang memiliki beragam fungsi
bagi kehidupan manusia, diantaranya:
·
Bahan
dasar infrastuktur (aspal)
·
Bahan
bakar kendaraan bermotor (avtur, solar)
·
Sumber
energi (batu bara, gas cair, minyak tanah)
·
Atau
sebagai perhiasan (emas, perak, berlian)
·
Dan
logam lainnya (biji besi, bauksit, yodium, nikel, marmer, dll)
2.6 LANDASAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER
DAYA ALAM
Dengan kekayaan Sumber Daya
Alam begitu melimpah yang berada di Indonesia tentu diperlukannya peraturan
untuk mengatur itu semua tidak semerta-merta kita dapat mengambil semua SDA
yang ada dengan seenaknya (Eksploitasi)
Landasan dasar kebijakan
pengolahan sumber daya alam terdapat dalam TAP MPR RI No. IX/MPR-RI/2001
dan GBHN 1999-2004.
Dalam TAP MPR RI No. IX/MPR-RI/2001 berisi tentang Pembaruan
Agraria dan Pengelolaan Sumber daya Alam, ada titik harapan dari proses
reformasi di bidang agraria dan pengelolaan sumber daya alam, yang sebelumnya
tidak pernah mendapatkan perhatian dari para pengambil kebijakan.
TAP MPR tersebut dijelaskan beberapa peta permasalahan yang
membuat keputusan politik ini lahir yaitu :
1.
Sumber daya agraria dan sumber
daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan secara optimal bagi generasi sekarang
dan generasi mendatang dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
2.
Adanya persoalan kemiskinan,
ketimpangan dan ketidakadilan sosial ekonomi rakyat serta kerusakan sumber daya
alam.
3.
Pengelolaan sumber daya agaria
dan sumber daya alam selama ini telah menimbulkan penurunan kualitas
lingkungan, ketimpangan struktur penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatannya serta menimbulkan berbagai konflik.
4.
Peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya agraria dan sumber daya alam
saling tumpang tindih dan bertentangan.
5.
Pengelolaan sumber daya agraria
dan sumber daya alam yang adil, berkelanjutan, dan ramah lingkungan harus
dilakukan dengan cara terkoordinasi, terpadu dan menampung dinamika, aspirasi
dan peran serta masyarakat, serta menyelesaikan konflik.
Arah Kebijakan Bidang Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup dalam GHBN 1999 – 2004 yaitu :
1. Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya
agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke
generasi.
2. Meningkatkan pemanfaatan potensi sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan
penggunaan, dengan menerapkan teknologi ramah lingkungan.
3. Menerapkan indikator-indikator yang memungkinkan pelestarian
kemampuan keterbaharuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui untuk mencegah kerusakan yang tidak dapat balik.
4. Mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara
selektif dan pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas ekosistem tetap
terjaga, yang diatur dengan undang-undang.
5. Mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan
hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya
masyarakat lokal serta penataan ruang, yang pengusahaannya diatur dengan
undang-undang.
Arah kebijakan dalam pengelolaan
sumber daya alam dalam TAP MPR No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan
Pengelolaan Sumber Daya Alam:
1. Melakukan pengkajian ulang terhadap berbagai peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dalam
rangka sinkronisasi kebijakan antarsektor yang berdasarkan prinsip-prinsip
sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.
2. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan berbagai sumber daya
alam melalui identifikasi dan inventarisasi kualitas dan kuantitas sumber daya
alam sebagai potensi dalam pembangunan nasional.
3. Memperluas pemberian akses informasi kepada masyarakat
mengenai potensi sumber daya alam di daerahnya dan mendorong terwujudnya
tanggung jawab sosial untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan termasuk
teknologi tradisional.
4. Memperhatikan sifat dan karakteristik dari berbagai jenis
sumber daya alam dan melakukan upaya-upaya meningkatkan nilai tambah dari
produk sumber daya alam tersebut.
5. Menyelesaikan konflik-konflik pemanfaatan sumber daya alam
yang timbul selama ini sekaligus dapat mengantisipasi potensi konflik di masa
mendatang guna menjamin terlaksananya penegakan hukum dengan didasarkan atas
prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud Pasal 5 Ketetapan ini.
6. Menyusun strategi pemanfaatan sumber daya alam yang
didasarkan pada optimalisasi manfaat dengan memperhatikan kepentingan dan
kondisi daerah maupun nasional.
Parameter Kebijakan PSDA bagi
Pembangunan Berkelanjutan
Reformasi pengelolaan sumber daya
alam sebagai prasyarat bagi terwujudnya pembangunan berkelanjutan dapat dinilai
dengan baik apabila terumuskan parameter yang memadai. Secara implementatif,
parameter yang dapat dirumuskan diantaranya:
1. Desentralisasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan mengikuti prinsip dan pendekatan ekosistem, bukan
administratif.
2. Kontrol sosial masyarakat dengan melalui pengembangan
transparansi proses pengambilan keputusan dan peran serta masyarakat . Kontrol
sosial ini dapat dimaknai pula sebagai partisipasi dan kedaulatan yang dimiliki
(sebagai hak) rakyat. Setiap orang secara sendiri-sendiri maupun berkelompok
memiliki hak yang sama dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan,
pelaksanaan, pengawasan serta evaluasi pada pengelolaan dan pelestarian sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
3. Pendekatan utuh menyeluruh atau komprehensif dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Pada parameter ini,
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup harus menghilangkan
pendekatan sektoral, namun berbasis ekosistem dan memperhatikan keterkaitan dan
saling ketergantungan antara faktor-faktor pembentuk ekosistem dan antara satu
ekosistem dengan ekosistem lainnya.
4. Keseimbangan antara eksploitasi dengan konservasi dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga tetap terjaga
kelestarian dan kualitasnya secara baik.
5. Rasa keadilan bagi rakyat dalam pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan hidup. Keadilan ini tidak semata bagi generasi
sekarang semata, tetapi juga keadilan untuk generasi mendatang sesudah kita
yang memiliki hak atas lingkungan hidup yang baik.
2.7
KARAKTERISTIK EKOLOGI SUMBER DAYA ALAM
PENGELOLAAN
SUMBER DAYA ALAM
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan
agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi
sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan
pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang
maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan
agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi
sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan
pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber
daya untuk pembaruannya.
b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin
pertumbuhan sumber daya alam hayati.
c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola
KARAKTERISTIK EKOLOGI SUMBER DAYA ALAM
Ekologi adalah suatu kajian studi terhadap
hubungan timbal balik (interaksi) antar organism (antar makhluk hidup) dan
antara organism (makhluk hidup) dengan lingkungannya.
Faktor-faktor pembatas
ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang
lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan
demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Kebutuhan untuk
memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa
depan.
2. Kenyataan bahwa
peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah
terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh
pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
3. Kenyataan bahwa
penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah
pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber
alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi
manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas
daerah (Dasmann, 1973)
Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini
adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini
membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini
tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita
lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita
sehari-hari.
2.8
KETERBATASAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Ekologi pada mulanya diaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari oleh manusia sejak pertama kali dia hidup didunia. Namun, munculnya
istilah ekologi berdasarkan prakarsa biolog Jerman yang memperkenalkan istilah
ekologi adalah Ernest Haeckel (1834 – 1919) pada tahun 1860.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang
berarti rumah, tempat tinggal, habitat dan “logos” yang berarti ilmu. Secara
harfiah ekologi adalah ilmu tentang mahkluk hidup dalam rumahnya, atau dapat
diartikan juga sebagai ilmu tentang rumah tangga mahluk hidup. Banyak yeng
mendifinisikan ekologi, menurut Kendeiihgh (1980) ekologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara organisme yang satu dengan yang
lainnya. Di dalam Webmaster Unabridged Dictionary, ekologi disebut sebagai
totalitas atau pola hubungan antara organisme-organisme dengan lingkungannya.
Lingkungan di sini adalah gabungan dari komponen fisik maupun hayati yang
berpengaruh terhadap kehidupan organisme.Menuru Miller (1975), ekologi adalah
ilmu mengenai hubungan timbal balik antara organisme dan sesamanya serta dengan
lingkungan tempat tinggalnya dan menurut Odum, (1971) ekologi adalah
suatu studi yang mempelajari struktur dan fungsi ekosistem. Struktur di sini
menunjukan suatu keadaan atau susunan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu. Keadaan itu termasuk kepadatan/kerapatan, biomassa, penyebaran
potensi unsur-unsur hara, energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang
menberi karakteristik kondisi sistem tersebut yang kadang-kadang mengalami
perubahan. Sedangkan fungsinya menggambarkan peran setiap komponen yang ada
dalam sistem ekologi atau ekosistem. Jadi pokok utama ekologi adalah mencari
pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Ekologi berkaitan dengan berbagai ilmu
pengetahuan yang relevan dengan kehidupan (peradaban) manusia, seorang yang
belajar ekologi sebenarnya bertanya tentang berbagai hal berikut : bagaimana
alam bekerja, bagaimana proses adaptasi dapat berlangsung, apa yang diperlukan
oelh organisme dan apa pula yang dihasilkannya, bagaimana mereka berinteraksi
dengan spesies lainnya, dan bagaimana individu-individu dalam spesies diatur
sebagai populasi serta bagaimana pula eksotisme yang dimuculkan.
Komponen-komponen yang ada di dalam
lingkungan hidup meliputi komponen abiotik dan biotik yang merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang
disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan
apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan
organisme. Maka keberadaan komponen-komponen tersebut ada yang senatiasa
tersedia dan ada yang terbatas. Seperti populasi beberapa jenis flora ataupun
fauna (biotik) yang akhir-akhir ini punah dan sinar udara (abiotik) yang
senantiasa tersedia.
KETERBATASAN EKOLOGI
Planet bumi yang menjadi tempat tinggal
makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembangbiak memiliki
keterbatasan-keterbatasan dalam mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Dalam
perkembanganya pada organisme mengalami seleksi alam, misalnya telur ikan yang
beribu-ribu itu dari induknya, yang dapat hidup terus hingga dewasa hanya
beberapa ekor saja.
Skema representasi dari angka kematian
ikan laut. Hanya beberapa ikan yang bertahan hingga dewasa dari ribuan telur.
Begitu juga tiram, binatang laut ini dapat menghasilkan 500 milion telur sekali
bertelur. Jika semua telur-telur itu berkembang menjadi tiram-tiram dewasa dan
semua keturunannya hidup, maka sesudah generasi keempat kita dapat menemukan
tumpukan tiram-tiram seluas bumi selama 8 tahun. Demikian pula tumbuhan
mempunyai kemampuan berkembang biak secara cepat jika spora-spora atau
biji-biji yang disebarkan tumbuh semua menjadi dewasa, maka populasi tumbuhan
akan naik luar biasa. Demikianlah seleksi alam selalu terjadi.
Semua hewan dan
tumbuhan cenderung untuk tumbuh bereproduksi dan mati, sampai dikurangi oleh
pengaruh lingkungan, faktor yang mula-mula menghentikan pertumbuhan dan
penyebaran dari organisme disebut faktor pembatas. Hal ini terjadi pada makhluk
hidup, sedangkan pada lingkungan hidup secara luas mempunyai keterbatasan.
Lahan pertanian yang tadinya subur karena diolah terus menerus, maka
kesuburannya menjadi berkurang. Apabila pada lahan tersebut penduduknya
bertambah, maka “beban”nya menjadi bertambah pula karena dipacu untuk
memproduksi melebihi kapasitasnya dengan cara diberi pupuk dan sebagainya.
Sebagai akibat dari hal tersebut maka lahan itu mengalami penurunan kemampuan
produksi ataupun yang disebut dengan deteriorasi lingkungan. Kondisi lingkungan
yang dalam keadaan produktifitasnya optimal dan seimbang secara ekologi
dikatakan dalam kodisi homeostatis. Deteriorasi lingkungan salah satunya
ditandai oleh pemulihan produktifitas yang berjalan lambat.
Sebagai contoh digambarkan oleh Hagget (1983) pada petani
sistem ladang berpindah yang tanah kurang subur dan daerahnya luas dengan
penduduk jarang. Pada gambar 1 dan 2 berikut dijelaskan hubungan tingkat
kesuburan tanah dengan waktu.
Apabila jumlah penduduk bertambah banyak, maka waktu pemulihan
kesuburan lahan menjadi pendek sehingga kesuburannya belum pulih lahan mulai
ditanami lagi. Sebagai akibatnya maka kesuburannya akan semakin merosot. Hal
ini juga terjadi pada lahan daerah yang seharusnya kemampuan ditanami padi 1
tahun sekali dipacu untuk panen sattu tahun menjadi dua kali dengan berbagai
cara akibatnya kesuburan lahan cepat menurun.Upaya pelesterian lingkungan hidup
sangat penting untuk dilakukan. Pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah
dan seluruh lapisan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakatnya. Dalam proses pembangunan itu tentu akan
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan hidup
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
penulisan di atas dapat kita simpulkan bahwa SDA yang ada di bumi kita sangat
banyak dan keberadaannya tersebar luas di penjuru dunia. Pada penulisan diatas
pula dapat kita ketahui bahwa Sumber Daya Alam ada dua jenis yaitu sumber daya
alam biotik dan sumber daya alam non abiotik. Walaupun SDA yang ada dibumi
begitu banyak namun ada baiknya kita gunakan SDA itu sesuai kebutuhan kita.
3.2
Saran
Gunakanlah
sumber daya alam sebaik mungkin, walaupun sumber daya alam di dunia ini sangat
melimpah tetapi jika tidak digunakan atau dikelola sebaik mungkin maka akan
habis. Namun ada beberapa juga yang tidak akan habis jika dikelola secara terus
menerus. Maka dari itu kelola atau gunakan sumber daya alam sebaik mungkin dan
juga tidak berlebihan dalam menggunakan nya. Karena generasi penerus kelak akan
memerlukan Sumber daya alam juga.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar