1. Konsep
dan Terminologi Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat
di susun dari suatu asset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan
memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan pajak suatu perusahaan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi
beberapa syarat berikut :
·
Harus digunakan dalam usaha untuk
menghasilkan pendapatan
·
Harus mempunyai umur manfaat
· Merupakan suatu yang digunakan sampai
habis, atau dapat dikatakan memliki batasan
· Bukan inventaris
Depresiasi dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
1. Depresiasi
fisik
Yaitu depresiasi yang disebabkan
karena berkurangnya kemampuan fisik dalam suatu alat dalam melakukan produksi.
2. Depresiasi
fungsional
Yaitu depresiasi yang di sebabkan
karena berkurangnya permintaan pasar.
1.1
Metode Klasik
Metode
klasik dapat tebagi menjadi 3, yaitu:
Ø Metode
garis lurus
Depresiasi
suatu aktiva tetap dilihat dari tanggapan bahwa lamanya suatu aktiva tetap
dalam peranannya dalam usaha mendapatkan penghasilan, peranan aktiva tetap sama
besaarnya tanpa memandang waktu dari aktiva tetap tersebut.
Ø Metode
saldo menurun
Depresiasi
suatu aktiva tetap di pengaruhi oleh waktu dari aktva tetap tersebut dalam
menghasilkan pendapatan. Jadi semakin baru aktiva tetap tersebut maka akan
mendapatkan penghasilan yang lebih dan juga sebaliknya.
Ø Metode
angka tahun
Metode
angka tahun ini dibebankan lebih besar pada awal tahun dan semakin kecil pada
akhir tahun.
1.2
MACRS
Dengan
sistem ini, didefinisikan bahwa aset tidak memiliki nilai sisa (SVN) dan
perkiraan umur manfaat tidak digunakan secara langsung dalam perhitungan jumlah
depresiasiDengan sistem ini, didefinisikan bahwa aset tidak memiliki nilai sisa
(SVN) dan perkiraan umur manfaat tidak digunakan secara langsung dalam
perhitungan jumlah depresiasi.
1.3
Deplesi
Deplesi
adalah pengurangan nilai yang terjadi atas sumber daya alam, seperti
pertambangan, sumur minyak dan gas bumi, kehutanan dan lain-lain.
1.4
Efek
setelah pajak dari nilai depresiasi
Nilai
penyusutan yang dapat dideduksi dalam tahun yang diberikan mungkin berdasarkan
pada persentase tetap dari pendapatan kotor (15% untuk sumur geothermal),
ditunjukan bahwa deduksi tidak melampaui 50% (100% untuk barang minyak dan gas)
dari pendapatan bersih sebelum deduksi.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar